Pertempuran 10 November Di Surabaya Menggunakan Taktik Dari Jepang
Pada
pertempuran 10 November di Surabaya Indonesia berjuang dengan pantang
menyerah persis dengan tata cara bertempur pasukan Jepang. Dengan
taktik dan tata cara bertempur seperti itu mampu menghambat pergerakan
maju pasukan Inggris di Surabaya.
Pasukan
Inggris dan India mendarat di Surabaya mendapatkan perlawanan yang
sengit, akan tetapi bukan perlawanan oleh rakyat jelata Indonesia,
melainkan oleh pasukan yang terlatih dengan tabiat yang keras kepala
atau tidak mudah menyerah.
Pasukan
terlatih tersebut hari ini menyerang dimana Surabaya masih dalam
keadaan bumi hangus akibat pertempuran sengit di pusat kota. Pergerakan
mereka hanya tinggal menyisakan sekitar lima kilo lagi untuk menguasai
bagian lain dari kota.
Di
markas besar Jenderal Christison hari ini mengumumkan sebuah pernyataan
bahwa mereka telah menemukan mayat dua orang Jepang yang mengenakan
seragam Jepang, mayat tersebut ditemukan di sebuah bunker Indonesia
yang digunakan untuk menyerbu di Surabaya. ”Taktik yang digunakan oleh
orang Indonesia adalah berasal dari standar dan praktik bertempur dari
orang Jepang”. Mereka juga menyatakan hal sebagai berikut “Ada sedikit
keraguan bahwa beberapa orang Jepang masih aktif terlibat dalam
kerusuhan di Surabaya.